Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 22 Agustus 2009
Selasa, 28/07/2009 10:52 WIB
Arifin Asydhad – detikNews
Jakarta – Bulan Ramadan semakin dekat. PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1430 H jatuh bertepatan tanggal 22 Agustus 2009. Diprediksi penetapan awal Ramadan oleh Muhammadiyah tidak berbeda dengan penetapan pemerintah nanti.
PP Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan berdasarkan perhitungan hisab oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Maklumat penetapan awal Ramadan ini sudah disampaikan kepada Pimpinan Wilayah (PW), Pimpinan Daerah (PD), dan Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah seantero Indonesia.
Data yang didapatkan detikcom, Selasa (28/7/2009), ijtimak akhir Sya’ban terjadi pada hari Kamis Kliwon, 20 Agustus 2009, pukul 17.02.48 WIB, pada saat Matahari terbenam, tinggi bulan = – 01 derajat 10 menit 20 detik. Ini berarti hilal masih belum wujud.
Dengan posisi hilal seperti itu, maka bulan Sya’ban digenapkan menjadi 30 hari dan baru berakhir pada Jumat, 21 Agustus 2009. Jadi, awal Ramadan 1430 H jatuh pada hari Sabtu, 22 Agustus 2009.
Posisi hilal yang belum wujud sehingga bulan Sya’ban digenapkan menjadi 30 hari memberikan peluang yang sangat besar bahwa penentuan melalui hisab akan sama dengan penentuan melalui ru’yah. Karena itu, diperkirakan penetapan awal Ramadan versi Muhammadiyah akan sama dengan penetapan pemerintah yang akan diputuskan pada akhir Sya’ban nanti.
(asy/nrl)
Facebook oh Facebook
**diambil dari milis sebelah (sayang ga dicantumin siapa penulisnya)**
Kejadian ini bermula ketika secara tak sengaja aku berpapasan dengan tukang Mie Ayam keliling yang biasa beredar di depan rumah.
Siang itu, kulihat dia tengah berasyik masyuk di pinggir jalan, cekikikan sambil melihat sesuatu yang ada di tangannya.
Bahkan saking asiknya, gerobak mie ayam itu ditinggalkannya begitu saja, seakan mengundang pemulung jail untuk mengangkutnya
Karena penasaran, diriku pun bertanya
“Mas Jason (panggil saja demikian, karena dia sering dipanggil Son ama pelanggannya “Son.. mie ayamnya siji maning sooon..”), sedang apa kok asik bener di pojokan?” tanyaku
“Eh mas ganteng…( satu hal yang aku suka dari Jason adalah : Orangnya suka bicara Jujur!), ini mas, lagi update status!!…”
WADEZIG!! Baca selengkapnya…
Hari Pemungutan Suara adalah Hari Libur Nasional
Pemerintah pada tgl 4 Juli 2009 telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 17 tahun 2009 tentang penetapan hari pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 8 Juli 2009 sebagai hari libur nasional.
Hal ini sesuai dengan Pasal 3 ayat (3) Undang-Undang Nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
Berikut ini Petikan Keppres Nomor 17 tahun 2009
Semangat dari sekeliling kita
Disaat saya berada dalam perasaan terpuruk dan sedih, ternyata saya disadarkan oleh keadaan disekeliling.
Setiap saya berangkat kerja, saya baru memperhatikan, ada seorang bapak tua yang setiap pagi selalu mendorong sepedanya dengan 2 keranjang dikanan kirinya. Isi keranjang tersebut pisang, nangka, dan pepaya. Jika musim rambutan, saya melihat ada rambutan di keranjangnya.
Si bapak berjalan mendorong sepeda tersebut dengan sekuat tenaga, tapi pancaran mukanya menyiratkan ketabahan luar biasa. Terkadang sepedanya membuat macet keadaan sekitar, karena para pengendara mobil musti agak kekanan, untuk melewati bapak tersebut.
Saya jadi mempunyai kepuaasan tersendiri dengan melihat bapak tua itu. Di usianya yang sudah tidak muda lagi, tetap bersemangat mencari uang, walaupun beban berat yang sudah jelas2 terlihat dari caranya yang tidak mengendarai tapi mendorong sepedanya.
**sayang saya belum sempat memfotonya**
Ada lagi.. seorang ibu tua yang berjualan kue keliling di komplek rumah saya. Dengan perlahan mendorong alat yang berisi kotak2 kuenya. Biasanya orang2 memanggil si “Mbah”. Rambutnya sudah memutih dengan perawakan kecil. Dia biasa menjajakan kuenya di pagi hari. Dia tidak membikin kue2 tsb, tapi dia ambil dari orang lain, @ Rp 500, kemudian dia jual seharga Rp 600. Bayangkan, dia hanya mengambil untung Rp 100!!! Kalau jualannya 50 buah kue, dia baru dapat untung Rp 5.000 saja!!
Tapi si Mbah tetap ceria dan bahagia. Semangat dan senyum terpancar di wajahnya. Dia tinggal sendirian dirumah kontrakan. Suaminya sudah lama meninggal. Si Mbah hanya mempunyai 1 orang anak laki2 yang sudah berkeluarga. Berulang kali si anak mengajak ibu ini untuk tinggal bersamanya, tapi si ibu selalu menolak, dengan alasan tidak mau merepoti si anak.
Ya Allah… saya jadi malu dengan diri saya sendiri. Betapa yang saya hadapi tidak ada apa-apanya dibandingkan mereka, tapi mereka tetap bersemangat menjalani hidup.
Terima kasih Tuhan…
Komentar Terbaru